Setijadi Laksono
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Petrus Setijadi Laksono (alias Liem Bwan Sing), kelahiran Malang, 25 Juni 1932 adalah mantan petinju (kelas berat) tahun 1960’an, dan meraih medali emas kelas berat PON VII - 1969. Setijadi Laksono seangkatan dengan petinju Jawa Tengah, Kawanto.
Setelah pensiun, Setijadi Laksono terus menekuni dunia tinju sebagai pelatih dan mendirikan Sasana Sawunggaling di Surabaya serta terjun sebagai promotor tinju. Tak cukup sampai di situ, Setijadi Laksono mendirikan majalah tinju “Ring Indonesia” yang kemudian berganti nama menjadi “Tinju Indonesia”.
Setijadi Laksono wafat di Surabaya pada 12 Februari 2001 akibat komplikasi ginjal, liver, diabetes, jantung, darah tinggi, dll.
Petinju asuhan dia, al. Yani Hagler, Hengky Gun, Kai Siong, Ajib Albarado dan masih banyak lagi.
Daftar isi |
[sunting] Data Pribadi
- Nama Cina: Liem Bwan Sing
- Nama Indonesia: Petrus Setijadi Laksono
- Kelahiran: Malang, 25 Juni 1932
- Nama Orangtua: Liem Ing Sian - Tan Bing Nio.
- Istri: Sri Wahyuni Nur
- Anak: Dua putra, satu putri (9 cucu)
(Ket.: Handoyo Laksono (putra Setijadi Laksono) pernah berkecimpung melanjutkan usaha ayahnya, namun tidak dilanjutkan. Kini putri Setijadi, Karina Fifi Laksono melanjutkan kelangsungan usaha kepromotoran dan Sasana Sawunggaling).
- Wafat: 12 Februari 2001
[sunting] Prestasi
- Medali Emas PON 1969 (tinju kelas berat)
[sunting] Lain-Lain
[sunting] Jabatan
- Sekjen PMTI
- Manajer dan Pelatih Sasana Sawunggaling, Surabaya
[sunting] Penghargaan
- Pembina terbaik SIWO PWI Jatim 1975
- Penghargaan Menpora 1989

