Sirius

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Sirius A/B

Posisi Sirius.
Data pengamatan
Epoch J2000
Rasi bintang Canis Major
Asensio rekta 06j 45m 08.9173d
Deklinasi −16° 42' 58.017"
Magnitudo tampak (V) −1.47 (A) / 8.44 (B)
Karakteristik
Kelas spektrum A1V (A) / DA2 (B)
Indeks warna B-V 0.01 (A) / −0.03 (B)
Indeks warna U-B −0.08 (A) / −1.04 (B)
Jenis variabel Bintang ganda gerhana
Astrometri
Kecepatan radial (Rv) −7.6 km/s
Gerak diri (μ) RA: −546.01 mas/tahun
Dec.: −1223.08 mas/tahun
Paralaks (π) 379.21 ± 1.58 mas
Jarak 8.6 ± 0.04 tahun cahaya
(2.64 ± 0.01 pc)
Magnitudo mutlak (MV) 1.47 (A) / 11.35 (B)
Orbit bintang ganda visual
Bintang sekunder α CMa B[1]
Periode (P) 50.09 tahun
Setengah sumbu besar (a) 7.56"
Eksentrisitas (e) 0.5923
Inklinasi (i) 136.5°
Node (Ω) 44.6°
Epoch periastron (T) 1894.13
Detail
Massa 2.02[2] (A) / 0.978[2] (B) M
Radius 1.711[2] (A) / 0.008 (B) R
Luminositas 25.4[2] (A) / 0.0024 (B) L
Temperatur 9,900 (A) / 25,200[2] (B) K
Metalisitas 190% Matahari (A)
Rotasi
Usia 2-3 × 108[2] tahun
Penamaan lain
α Canis Majoris, 9 CMa, HD 48915, HR 2491, BD -16°1591, Gl 119-052, GCTP 1577.00 A/B, GJ 244 A/B, LHS 219, ADS 5423, LTT 2638, HIP 32349.
Referensi database
SIMBAD data

Sirius (α CMa / α Canis Majoris / Alpha Canis Majoris) adalah bintang paling terang di langit malam, dengan magnitudo tampak −1.47. Bintang ini terletak di rasi Canis Major dan merupakan sistem bintang ganda dengan komponen primer bintang deret utama kelas A dan komponen sekunder sebuah katai putih.

Daftar isi

[sunting] Penampakan

Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh orang-orang yang tinggal pada lintang di atas 73,284° utara. Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar tanggal 1 Januari, dimana dia mencapai meridian pada tengah malam.

Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.[3]

[sunting] Etimologi

Nama bintang ini berasal dari bahasa Yunani Σείριος (Seirios, yang berarti "menyala-nyala" atau "amat panas"[4]). Sebagai bintang paling terang di rasi "Anjing Besar", seringkali disebut juga sebagai "Bintang Anjing".

Nama Latin untuk bintang ini adalah Canicula ("anjing kecil") dan dalam bahasa Arab: الشعرى, aš-ši‘rā dalam astronomi Islam, dimana nama alternatif Al Shira diturunkan.

Dalam Bahasa Sansekerta, bintang ini dikenal sebagai Mrgavyadha ("pemburu rusa") atau Lubdhaka ("pemburu"). Sebagai Mrgavyadha, Sirius melambangkan Siwa.

Dalam Bahasa Tionghoa bintang ini dikenal sebagai bintang serigala langit (Bahasa Tionghoa dan Jepang: 天狼; Bahasa Korea: 천랑; Romanisasi Tionghoa: Tiānláng; Romanisasi Jepang: Tenrō; Romanisasi Korea: Cheonlang) dalam Rumah Jǐng (井宿) (rasi Tionghoa yang merupakan bagian dari rasi Gemini modern), sementara nama dalam bahasa pasar Jepang untuk bintang ini adalah 青星 (Aoboshi, "bintang biru").

[sunting] Sejarah Pengamatan

Berdasarkan perubahan gerak dirinya, pada 1844 Friedrich Wilhelm Bessel menarik kesimpulan bahwa Sirius kemungkinan memiliki pasangan. Hampir dua dekade kemudian, pada 1862, Alvan Graham Clark menemukan pasangan redup tersebut yang kemudian dinamai Sirius B, yang dikenal dengan panggilan sayang “Sang Anak Anjing”. Komponen yang terlihat saat ini kadang-kadang disebut sebagai Sirius A.

Astronom-astronom di Observatorium Gunung Wilson menemukan pada 1915 bahwa Sirius B adalah sebuah katai putih. Diameter Sirius A pertama kali diukur oleh Robert Hanbury Brown dan Richard Q. Twiss pada 1959 di Jodrell Bank menggunakan interferometer intensitas mereka.[5] Pada 2005, menggunakan Hubble Space Telescope, astronom menemukan bahwa diameter Sirius B hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu sekitar 12.000 kilometer, dengan massa 98% Matahari.[6]

[sunting] Sistem

Impresi artis mengenai Sirius A dan Sirius B. Sirius A adalah bintang yang lebih besar. (Kredit: NASA)
Impresi artis mengenai Sirius A dan Sirius B. Sirius A adalah bintang yang lebih besar. (Kredit: NASA)

Sirius adalah salah satu sistem bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsec atau 8,6 tahun cahaya.[7] Tetangga terdekatnya adalah sistem bintang Procyon, pada jarak 1,61 parsec atau 5,24 tahun cahaya.[8]

Sirius A adalah sebuah bintang deret utama dengan kelas spektrum A0 atau A1 dan memiliki massa sekitar 2,1 Matahari.[9][8] Pasangannya, Sirius B, adalah bintang yang sudah berevolusi dari deret utama menjadi katai putih. Kedua bintang ini mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar 20 AU (hampir sama dengan jarak Matahari dan Uranus) dengan periode orbit mendekati 50 tahun. Orbit tersebut dapat membuat Sirius B kadang berada di depan Sirius A sehingga luminositas total keduanya menurun sebentar. Karena alasan ini, sistem Sirius diperhitungkan sebagai bintang ganda gerhana.

Katai putih tipikal memiliki massa 0.5–0.6 massa matahari. Dengan massa hampir sama dengan Matahari, Sirus B adalah salah satu katai putih termasif yang diketahui. Massa tersebut terkandung hanya dalam volume yang sebanding dengan Bumi. Katai putih hanya terbentuk setelah bintang melewati tahap deret utama dan raksasa merah. Dua tahap tersebut telah dilalui Sirius B kurang dari setengah usianya sekarang, sekitar 120 juta tahun yang lalu. Bintang awalnya diperkirakan memiliki massa 5 massa matahari[10] dengan kelas spektrum B7V ketika berada di deret utama.

Ketika berada pada tahap raksasa merah, Sirius B boleh jadi memperkaya metalisitas Sirius A. Inilah yang menjadi sebab kelimpahan logam Sirius A lebih tinggi dari harga normal (metalisitas dikatakan normal jika sama dengan harga yang dimiliki Matahari).[8] Sirius A diperkirakan akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dalam satu miliar tahun lagi. Setelah itu ia akan menempuh tahap raksasa merah sebelum akhirnya akan menjadi katai putih juga. [8]

[sunting] Kemungkinan adanya komponen ketiga

Sejak 1894, sedikit ketidakteraturan dalam gerak orbit Sirius B teramati, yang menyarankan kemungkinan adanya komponen ketiga, tetapi hal ini tidak pernah benar-benar dikonfirmasi.[11]

[sunting] Referensi

  1. ^ G. D. Gatewood, C. V. Gatewood (1978). "A study of Sirius". Astrophysical Journal 225: 191-197.
  2. ^ 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 J. Liebert, P. A. Young, D. Arnett, J. B. Holberg, K. A. Williams (2005). "The Age and Progenitor Mass of Sirius B". The Astrophysical Journal 630 (1): L69-L72.
  3. ^ C. Henshaw (1984). "On the Visibility of Sirius in Daylight". Journal of the British Astronomical Association 94 (5): 221-222.
  4. ^ Sirius. Online Etymology Dictionary. URL diakses pada 15-02-2007.
  5. ^ R.H. Brown, R.Q. Twiss (1958). "Interferometry of the Intensity Fluctuations in Light. IV. A Test of an Intensity Interferometer on Sirius A". Proceedings of the Royal Society of London 248 (1253): 222-237. Retrieved on 2006-07-04.
  6. ^ Peter Bond. "Astronomers Use Hubble to 'Weigh' Dog Star's Companion", Royal Astronomical Socoiety, 2005-12-14. Diakses pada 2006-08-04.
  7. ^ Henry, Dr. Todd J. The One Hundred Nearest Star Systems. RECONS. URL diakses pada 2006-08-04.
  8. ^ 8,0 8,1 8,2 8,3 Sirius 2. SolStation. URL diakses pada 2006-08-04.
  9. ^ Pedro, Braganca The 10 Brightest Stars. SPACE.com. URL diakses pada 2006-08-04.
  10. ^ J. Liebert, P.A. Young, D. Arnett, J.B. Holberg, K. A. Williams (2005). "The Age and Progenitor Mass of Sirius B". The Astrophysical Journal 630: L69–L72.
  11. ^ Benest, D., & Duvent, J. L. (1995, July). Is Sirius a triple star? Astronomy and Astrophysics, 299, 621-628. (available at The NASA Astrophysics Data System)