Sempoa

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Sempoa yang digunakan murid sekolah dasar di Denmark (awal abad ke-20)
Sempoa yang digunakan murid sekolah dasar di Denmark (awal abad ke-20)

Sempoa atau sipoa adalah alat kuno untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik-manik yang bisa digeser-geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.

Sempoa telah digunakan berabad-abad sebelum dikenalnya sistem bilangan Hindu Arab dan sampai sekarang masih digunakan pedagang di berbagai belahan dunia seperti di Tiongkok.

Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netra karena manik-manik pada sempoa dapat dengan mudah dirasakan dengan jari-jari. Sehelai kain lembut atau selembar karet biasanya diletakkan dibawah sempoa untuk mencegah manik-manik bergerak secara tidak sengaja.

Daftar isi

[sunting] Sejarah

Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip-mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan meletakkan batu-batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa.

Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakosyang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk-bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal dari kata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti "debu." Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasa Fenisia berarti "pasir."

[sunting] Sempoa sistem 1-4

Sempoa Jepang yang disebut Soroban
Sempoa Jepang yang disebut Soroban

Sempoa sistem 1-4 atau sempoa Jepang (soroban) merupakan sistem desimal murni yang hanya terdiri dari 2 baris manik-manik. Baris bagian atas terdiri dari 1 baris manik-manik dan baris bagian bawah terdiri dari 4 baris manik-manik. Ada juga soroban dengan 5 baris manik-manik pada setiap kolom.

Soroban diajarkan di sekolah-sekolah dasar di Jepang sebagai bagian dari pelajaran operasi operasi aritmatik untuk memperlihatkan bilangan desimal secara visual. Pada waktu belajar menghitung dengan soroban di kelas, guru biasanya memberi instruksi penambahan atau pengurangan dengan nada seperti sedang bernyanyi.

[sunting] Bagaimana Menggunakan Sempoa

Bagian ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya.

[sunting] Membaca Sempoa

Mari kita belajar membaca sempoa. kita akan belajar menggunakan sempoa jepang, karena jenis sempoa ini paling ringkas dan paling mudah dipelajari

Perhatikan gambar diatas : manik-manik bagian atas yang berjumlah satu manik-manik pada setiap batang sempoa adalah manik manik dengan nilai 5, sedankan manik-manik pada bagian bawah dengan jumlah 4 manik-manik pada setiap batang sempoa memilki nilai 1.

garis tengah diantara kelompok manik-manik tersebut adalah "garis nilai". dimana pada kondisi NOL, tidak ada manik-manik yang menempel pada garis nilai.


Batang sempoa pada posisi paling kanan adalah batang dengan nilai satuan. Batang sempoa disebelah kirinya adalah batang dengan nilai puluhan. Batang sempoa disebelah kiri dari batang puluhan adalah batang dengan nilai ratusan. begitu seterusnya, dimana semakin ke kiri posisi batang sempoa, nilai batang akan meningkat satu digit.

[sunting] Referensi

  • Pullan, J. M. (1968). The History of the Abacus. London: Books That Matter. ISBN 0090894103.
  • Menninger, Karl W. (1969). Number Words and Number Symbols: A Cultural History of Numbers. MIT Press. ISBN 0262130408.

[sunting] Pranala luar

[sunting] Artikel mengenai sejarah sempoa

[sunting] Belajar sempoa

[sunting] Serbaneka