SM Ardan
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Syahmardan, (lahir di Medan, 2 Februari 1932, meninggal di Jakarta, 26 November 2006), adalah sastrawan dan tokoh Betawi. Dia dikenal sebagai penyair, cerpenis, novelis, esais, dan penulis drama. Kebangkitan lenong, topeng Betawi, dan lain-lain tidak lepas dari tangannya.
Ardan yang pertama kali menggunakan dialek Betawi dalam karya sastra Indonesia. Barulah disusul Firman Muntaco, yang banyak banyak menulis sketsa-sketsa Betawi.
Sebagai jurnalis, dia pernah menjadi redaktur ruang kebudayaan Genta di majalah Merdeka, redaktur Trio (1958), wartawan olahraga Suluh Indonesia, redaktur Abad Muslimin (1966), dan redaktur Citra Film (1981-1982).
Lebih dari 22 tahun, dia mengabdi pada Sinematek Indonesia di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Dia juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1982-1990).
[sunting] Keluarga
Ardan meninggalkan satu istri, Masfufah dan tiga anak.
[sunting] Karya-karyanya:
- Terang Bulan Terang di Kali (kumpulan cerpen, 1955)
- Ketemu di Djalan (kumpulan sajak bersama Ajib Rosidi dan Sobron Aidit, 1956)
- Di Balik Dinding (skenario film, 1956)
- Nyai Dasima (novel, 1965)
- Si Pitung (skenario film, 1970)
- Si Gondrong (skenario film, 1971)
- Pendekar Sumur Tujuh (skenario film, 1971)
- Berandal-berandal Metropolitan (skenario film, 1971)
- Pembalasan Si Pitung (skenario film, 1977)
- Rahasia Wisma Mega (skenario film, 1978)
- Cerita dari Sekeliling Jakarta (kumpulan cerpen, 2006)
| Artikel mengenai biografi tokoh Indonesia ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |

