Mu'taziliyah
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
| Artikel ini adalah bagian dari seri Islam |
| Rukun Islam |
| Syahadat · Shalat · Zakat · Puasa · Haji |
| Rukun Iman |
| Allah · Kitab · Malaikat · |
| Nabi · Kiamat · Takdir |
| Tokoh Islam |
| Muhammad SAW |
| Nabi & Rasul· Para Sahabat· Ahlul Bait |
| Kota Suci |
| Mekkah · Madinah · Yerusalem |
| Najaf · Karbala · Kufah |
| Kazimain · Mashhad · Samarrah |
| Hari Raya |
| Hijrah · Idul Fitri · Maulid |
| Idul Adha · Asyura · Ghadir Khum |
| Arsitektur |
| Mesjid · Menara · Mihrab · Ka'bah |
| Arsitektur Islam |
| Jabatan Fungsional |
| Khalifah ·Ulama ·Muadzin · Imam · Mullah |
| Ayatullah · Mufti |
| Teks & Hukum |
| Al-Qur'an · Hadits · Sunnah |
| Fiqih · Fatwa · Syariat |
| Aliran |
| Sunni: Hanafi · Hambali · Maliki · Syafi'i |
| Syi'ah: Dua Belas Imam · Ismailiyah · Zaiddiyah |
| Lain-lain: Ibadi · Khariji'ah · Murji'ah · Mu'taziliyah |
| Gerakan |
| Ikhwanul Muslimin · Tasawuf Wahhabisme · Salafiyah |
| Ormas Islam |
| Nahdlatul Ulama · Muhammadiyah Persis · MUI |
| Lihat Pula |
| Indeks artikel tentang Islam |
|
|
Aliran Mu’taziliyah (memisahkan diri) muncul di Basra, Irak, di abad 2 H. Kelahirannya bermula dari tindakan Wasil bin Atha' (700-750 M) berpisah dari gurunya Imam Hasan al-Bashri karena perbedaan pendapat. Wasil bin Atha' berpendapat bahwa muslim berdosa besar bukan mukmin bukan kafir yang berarti ia fasik. Imam Hasan al-Bashri berpendapat mukmin berdosa besar masih berstatus mukmin.
[sunting] Ajaran utama
Mu’taziliyah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
- Tauhid. Mereka berpendapat :
- Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.
- Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.
- Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha' yang membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
- Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
Aliran Mu’taziliyah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
[sunting] Tokoh Mu’taziliyah
Tokoh-tokoh Mu’taziliyah yang terkenal ialah :
- Wasil bin Atha', lahir di Madinah, pelopor ajaran ini.
- Abu Huzail al-Allaf (751-849 M), penyusun 5 ajaran pokoq Mu’taziliyah.
- an-Nazzam, murid Abu Huzail al-Allaf.
- Abu ‘Ali Muhammad bin ‘Abdul Wahab/al-Jubba’i (849-915 M).
Meski kini Mu’taziliyah tiada lagi, namun pemikiran rasionalnya sering digali cendekiawan Muslim dan nonmuslim.

