Kadipaten Paku Alaman
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kadipaten Paku Alaman didirikan pada tanggal 17 Maret 1813, ketika Pangeran Notokusumo, putra dari Sultan Hamengku Buwono I dengan Permaisuri Srenggorowati dinobatkan oleh Gubernur-Jenderal Sir Thomas Raffles (Gubernur Jendral Britania Raya yang memerintah saat itu) sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Paku Alam I. Status kerajaan ini mirip dengan status Praja Mangkunagaran di Surakarta.
Daftar isi |
[sunting] Kadipaten Paku Alaman (1813-1950)
[sunting] Nama resmi
Negeri Paku Alaman/Kadipaten Paku Alaman/Praja Paku Alaman (State of Paku Alaman/Principality of Paku Alaman/Royal Government of Paku Alaman)
[sunting] Bentuk pemerintahan
Monarki kepangeranan (Principality)
[sunting] Kepala Negara
KGPAA Paku Alam (H.E. Prince Paku Alam)
[sunting] Kepala pemerintahan
Pepatih Paku Alaman bersama-sama Gubernur/Residen Hindia Belanda untuk Yogyakarta
[sunting] Ibukota
Kabupaten Kota Paku Alaman
[sunting] Bahasa resmi
Bahasa Jawa dan Belanda
[sunting] Agama resmi
Islam
[sunting] Pemerintahan umum
Negeri Paku Alaman, Daerah Paku Alaman, Praja Paku Alaman, Kadipaten Paku Alaman adalah nama resmi yang dipergunakan oleh monarki terkecil di Jawa Tengah bagian selatan. Monarki yang didirikan pada tahun 1813 itu berbentuk Kepangeranan (Principality, bandingkan dengan bentuk Negara Monaco dan Liechtenstein di Eropa).
Status Paku Alaman berganti-ganti seiring dengan perjalanan waktu. Pada 1813-1816 merupakan negara dependen dibawah Pemerintah Kerajaan Inggris India Timur (East Indian). Selanjutnya tahun 1816-1942 merupakan negara dependen Kerajaan Nederland, dengan status Zelfbestuurende Landschappen Hindia Belanda. Dari 1942 sampai 1945 merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang dengan status Kooti dibawah pengawasan Penguasa Militer Tentara XVI Angkatan Darat.
Mulai tahun 1945 Negeri kecil ini bergabung dan menjadi daerah Indonesia. Kemudian dengan Kasultanan Yogyakarta membentuk pemerintahan bersama sampai tahun 1950 saat secara resmi keduanya dijadikan sebuah daerah istimewa bukan lagi sebagai sebuah negara.
[sunting] Perekonomian
Seperti banyak kerajaan di pulau Jawa pada umumnya, kegiatan perekonomian Negeri Paku Alaman di dominasi dengan pertanian dan sedikit perdagangan. Pernah tercatat negeri ini mempunyai beberapa pabrik gula di Kabupaten Adikarto.
[sunting] Budaya
Negeri Paku Alaman berusaha mengembangkan budaya yang mempunyai ciri berbeda dengan Kesultanan untuk menunjukkan independensi status pricipality-nya. Hal ini dapat dilihat misalnya dari bentuk pakaian tradisional yang dikenakan. Pengembangan budaya ini dimulai sejak Paku Alam II
[sunting] Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan secara umum dikendalikan oleh pihak Hindia Belanda. Kadipaten ini diperkenankan memelihara sepasukan kecil yang digunakan untuk memelihara keamanan dan upacara kerajaan.
[sunting] Referensi
Soedarisman Poerwokoesoemo (1984) Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
_________________ (1985) Kadipaten Paku Alaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[sunting] Lihat juga
0-600 (Hindu-Buddha Pra Mataram): Salakanagara | Tarumanagara | Sunda-Galuh | Kalingga | Kanjuruhan
600-1500 (Hindu-Buddha): Mataram Kuno, Medang, Kahuripan, Janggala, Kadiri, Singhasari, Majapahit, Pajajaran, Blambangan
1500-sekarang (Kerajaan Islam): Demak, Pajang, Banten, Cirebon, Sumedang Larang, Mataram Islam, Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Mangkunagaran, Paku Alaman
| Artikel mengenai sejarah Indonesia ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |


