Bahasa Palembang

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Bahasa Palembang adalah bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Palembang dengan jumlah penutur asli diperkirakan 500.000 orang.

[sunting] Tingkatan

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang Alus atau Bebaso dan Baso Pelembang Sari-sari. Baso Pelembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.

Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan kedua bahasa ini sehingga penggunan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.

Di bawah ini adalah beberapa kata dalam Bahasa Palembang dan artinya dalam bahasa Indonesia:

  • Awak = Kamu
  • Bae = Saja
  • Baseng = Terserah
  • Baso = Bahasa
  • Bebala = Bertengkar mulut
  • Belagak = Tampan
  • Belago = Bertengkar saling pukul
  • Bengak = Bodoh
  • Cak mano = Bagaimana
  • Dak papo = Tidak Apa-apa
  • Galak = Mau
  • Enjuk = Beri
  • Idak = Tidak
  • Igo = Terlalu
  • Iwak = Ikan
  • Kacek = Selisih
  • Kagek = Nanti
  • Jingok = Lihat
  • Julak = Dorong
  • Katek = Tidak Ada
  • La = Sudah
  • Lolo = Bodoh
  • Mada'i = Masa sih?
  • Menujah = Menusuk
  • Meseng = Buang air besar
  • Nak = Mau
  • Nian = Sangat
  • Nyampak = Jatuh
  • Nyenyes = Tidak bisa menjaga rahasia atau mulut ember
  • Pacak = Bisa
  • Para' = Dekat
  • Pecak = Seperti
  • Ringam = Reseh
  • Saro = Sulit
  • Sedenget = Sebentar
  • Sekewet = Curang
  • Teduk = Tidur
  • Ucak-ucak = Main-main atau Tidak serius
  • Uji = Kata
  • Wong = Orang

Beberapa kata dalam bahasa Palembang yang sama dengan bahasa Indonesia, hanya berubah vokal akhirnya:

  • Ado = Ada
  • Apo = Apa
  • Biaso = Biasa
  • Dio = Dia
  • Jawo = Jawa
  • Kato = Kata
  • Ketawo = Ketawa
  • Kito = Kita
  • Mano = Mana
  • Ngapo = Mengapa

[sunting] Bibliografi

  • P.D. Dunggio, dkk. Struktur Bahasa Melayu Palembang

[sunting] Pranala luar