Indeks Kompas100

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Indeks Kompas-100 adalah merupakan suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Indeks Kompas-100 secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan koran Kompas pada hari Jum'at tanggal 10 Agustus 2007. Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas-100 ini selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Saham-saham yang termasuk dalam Kompas-100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total Rp 1.582 triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEJ, maka dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks Kompas-100. Akan tetapi, ini bisa saja berlawanan arah dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) maupun indeks lainnya.

Daftar isi

[sunting] Tujuan dan manfaat

Tujuan utama BEJ dalam penerbitan indeks Kompas-100 ini antara lain guna penyebar luasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan BEJ, baik untuk investasi maupun mencari pendanaan bagi perusahaan dalam mengembangkan perekonomian nasional.[1]

Manfaat dari keberadaan indeks ini yakni membuat suatu acuan (benchmark) baru bagi investor untuk melihat ke arah mana pasar bergerak dan kinerja portofolio investasinya, disamping itu pula para pelaku industri pasar modal juga akan memiliki acuan baru dalam menciptakan produk-produk inovasi yang berbasis indeks, misal mengacu pada indeks Kompas-100.

[sunting] Indeks serupa di BEJ

BEJ juga telah memiliki indeks sebagai acuan perdagangan di pasar modal seperti misalnya :

  • Indeks Harga Saham Gabungan yang memuat seluruh saham yang ditransaksikan di BEJ. Indeks ini cakupannya sangat luas dimana saham-saham perusahaan yang tidak aktif diperdagangkanpun juga dimasukkan dalam perhitungan indeks.
  • Indeks LQ-45 yang memuat indeks harga saham dari 45 perusahaan terpilih yang sahamnya paling sering diperdagangkan di BEJ.
  • Jakarta Islamic Index yangt memuat indeks harga saham-saham perusahaan yang dalam operasionalnya dapat dikategorikan menerapkan prinsip-prinsip syariah.

[sunting] Komponen saham Kompas-100

Saham-saham perusahaan yang masuk dalam indeks Kompas-100 ini adalah [2] :

  1. Astra Agro Lestari (AALI)
  2. Adhi Karya (ADHI)
  3. Polychem Indonesia (ADMG)
  4. AKR Corporindo (AKRA)
  5. Aneka Tambang (ANTM)
  6. Apexindo Pratama Duta (APEX)
  7. Arpeni Pratama Ocean Line (APOL)
  8. Astra Graphia (ASGR)
  9. Astra Internasional (ASII)
  10. Bank BCA (BBCA)
  11. Bank Bukopin (BBKP)
  12. Bank BRI (BBRI)
  13. Bank Century (BCIC)
  14. Bank Danamon (BDMN)
  15. Bhakti Investama (BHIT)
  16. Bukit Sentul (BKSL)
  17. Berlian Laju Tangker (BLTA)
  18. Bank Mandiri (BMRI)
  19. Global Mediacom (BMTR)
  20. Bank Bumi Artha (BNBA)
  21. Bakrie Brothers (BNBR)
  22. Bank Niaga (BNGA)
  23. Bank Internasioal Indonesia (BNII)
  24. Bank Permata (BNLI)
  25. Barito Pasific (BRPT)
  26. Bakrie Telekom (BTEL)
  27. Budi Acid (BUDI)
  28. Bumi Resources (BUMI)
  29. Clipan Finance (CFIN)
  30. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
  31. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)
  32. Central Proteinaprima (CPRO)
  33. Ciputra Development (CPRO)
  34. Ciputra Surya (CTRS)
  1. Davomas (DAVO)
  2. Bakrieland Development (ELTY)
  3. Energi Mega Persada (ENRG)
  4. Enseval Putra (EPMT)
  5. Fajar Surya (FASW)
  6. Mobile-8 (FREN)
  7. Gudang Garam (GGRM)
  8. Gajah Tunggal (GJTL),
  9. Indonesia Air Transport (IATA),
  10. Indosiar Karya Media (IDKM),
  11. Igarjaya (IGAR)
  12. Indofarma (INAF),
  13. Inco Indonesia (INCO),
  14. Indofood Sukses Makmur (INDF),
  15. Indah Kiat (INKP),
  16. Indocement (INTP),
  17. Indosat (ISAT),
  18. Jakarta Internasional (JIHD),
  19. Japfa Comfed (JPFA),
  20. Jaya Pari Steel (JPRS),
  21. Kima Farma (KAEF),
  22. Kawasan Industri Jababeka (KIJA),
  23. Kalbe Farma (KLBF),
  24. Lippo Karawaci (LPKR),
  25. London Sumatera (LSIP),
  26. Lautan Luas (LTLS),
  27. Mitra Adiperkasa (MAPI),
  28. Multistrada (MASA),
  29. Moderland Realty (MDRN),
  30. Medco (MEDC),
  31. Nusantara Infrastructure (META),
  32. Multi Indocitra (MICE),
  33. Multipolar (MLPL),
  1. Matahari Putra Prima (MPPA)
  2. Metrodata (MTDL)
  3. Mayora (MYOR)
  4. Perusahaan Gas Negara (PGAS),
  5. Jaya Ancol (PJAA),
  6. Panin Bank (PNBN)
  7. Panin Insurance (PNIN)
  8. Panin Life (PNLF)
  9. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA)
  10. New Century Development (PTRA)
  11. Ramayana Lestari Sentosa (RALS)
  12. Radiant Utama (RUIS)
  13. Siread Produce (SIPD)
  14. Holcim Indonesia (SMCB)
  15. Semen Gresik (SMGR)
  16. Sinarmas Multiartha (SMMA)
  17. Summarecon Agung (SMRA)
  18. Indo Acidatama (SRSN)
  19. Sumalindo (SULI)
  20. Tunas Baru Lampung (TBLA)
  21. Timah (TINS)
  22. Tjiwi Kimia (TKIM)
  23. Telkom Indonesia (TLKM)
  24. Tempuran Emas (TMAS)
  25. Total Bangun Persada (TOTL)
  26. Trimegah Scuritiesa (TRIM)
  27. Trias Sentosa (TRIAS)
  28. Truba Alam Manunggal (TRUB),
  29. Tempo San Pasific (TSPC)
  30. Bakrie Sumatra Plantations (UNSP)
  31. United Tractors (UNTR)
  32. Unilever (UNVR)
  33. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF)

[sunting] Catatan kaki

  1. ^ Wawancara Erry Firmansyah, direktur utama PT Bursa Efek Jakarta dimuat pada koran Kompas 10 Agustus 2007.
  2. ^ [http://www.antara.co.id/arc/2007/8/10/bej-luncurkan-indeks-kompas-100/ Situs Lembaga Kantor Berita Nasional Antara - diakses 23 Agustus 2007

[sunting] Pranala luar

[sunting] Lihat pula