Kasunanan Surakarta
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri sebagai suatu kerajaan pecahan dari Kesultanan Mataram pada 13 Februari 1755, yaitu sebagai akibat dari ditanda-tanganinya Perjanjian Giyanti. Pemerintah Hindia Belanda dalam perjanjian tersebut juga mengakui Sunan Pakubuwana III sebagai raja yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri. Di awal masa kemerdekaan (1945-1946), bersama Praja Mangkunegaran sempat menjadi Daerah Istimewa Surakarta. Akan tetapi karena kerusuhan dan agitasi politik saat itu, maka pada tanggal 16 Juni 1946 oleh Pemerintah Indonesia statusnya diubah menjadi Karesidenan Surakarta, menyatu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
0-600 (Hindu-Buddha Pra Mataram): Salakanagara | Tarumanagara | Sunda-Galuh | Kalingga | Kanjuruhan
600-1500 (Hindu-Buddha): Mataram Kuno, Medang, Kahuripan, Janggala, Kadiri, Singhasari, Majapahit, Pajajaran, Blambangan
1500-sekarang (Kerajaan Islam): Demak, Pajang, Banten, Cirebon, Sumedang Larang, Mataram Islam, Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Mangkunagaran, Paku Alaman
| Artikel mengenai sejarah Indonesia ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |

