Malaysia

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Istilah "Malaysia" digunakan pula dalam biogeografi untuk merujuk wilayah yang sekarang disebut Malesia


Malaysia
مليسيا
Jalur Gemilang Jata Negara
(Bendera Malaysia) (Lambang Malaysia)
Semboyan: Bersekutu Bertambah Mutu
(Bahasa Indonesia: Persatuan adalah Kekuatan)

image:LocationMalaysia.png

Bahasa resmi Bahasa Malaysia (Bahasa Melayu)
Ibu kota Kuala Lumpur 1
Yang di-Pertuan Agong Sultan Mizan Zainal Abidin
Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi
Wilayah
 - Total
 - % Air
Urutan ke-64
329.750 km²
0,3%
Penduduk


 - Total (2003)
 - Kepadatan

Urutan ke-46


25.180.000 (2003 Q3)
76/km²

Kemerdekaan


 - Tanggal

Dari Britania Raya


31 Agustus 1957

Mata uang Ringgit (RM) (MYR)
PDB (PPP)
 - Total
 - per kapita
Sept. 2006
$290,7 miliar (33)
$12.100(53)
Zona waktu UTC +8
Lagu kebangsaan Negaraku
TLD .my
Kode telepon 60
(1) Pemerintahan Federal terletak di Putrajaya.

Malaysia ialah sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara. Malaysia mempunyai dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut China Selatan, yaitu

Malaysia adalah salah satu negara perintis ASEAN.

Daftar isi

[sunting] Sejarah

Artikel utama: Sejarah Malaysia

Semenanjung Malaysia berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara China dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk. Ptolemy menunjukkan pada petanya dengan label yang menterjemahkan ‘Golden Chersonese’, dengan Selat Malaka sebagai "Sinus Sabaricus".

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada abad 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada abad ke-14 di Terengganu.

Awal abad ke-15, Kesultanan Malaka didirikan oleh dinasti yang dimulai oleh pangeran dari Palembang. Dengan Malaka sebagai ibukota, Kesulatanan ini mengontrol wilayah yang sekarang ini Semenanjung Malaysia, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatra. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Kepulauan Melayu. Malaka sebagai pelabuhan perdagangan penting yang terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan China dan India.

Portugal membuat Malaka menjadi koloni pada tahun 1511 dengan kekuatan militer, dan mengakhiri Kesultanan Malaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar di Sumatra dan meninggal di sana. Salah satu anaknya pergi ke bagian utara Semenanjung Malaysia dan mendirikan Kesultanan Perak, dan anak lainnya pergi ke selatan semenanjung dan membuat ibu kotanya di sana.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Malaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) mengambil alih Malaka. Inggris mengambil alih Malaka pada 1824, ketika sebuah perjanjian ditandatangani oleh Belanda.

Koloni mahkota Inggris, Strait Settlement (Negeri-Negeri Selat) didirikan pada 1826, dan Inggris secara bertahap memningkatkan daerah kekuasaannya ke seluruh semenanjung. Pemukiman Selat terdiri dari tiga pelabuhan, yaitu Singapura, Penang, dan Malaka. Penang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugrahkan oleh Sultan Kedah. Malaka jatuh kekuasaan Inggris setelah Perjanjian Britania-Belanda 1824; dan dua tahun kemudian Ngeri-negeri selat didirikan. Negeri-negeri ini diatur oleh British East India Company berkedudukan di Kalkuta sampai 1867 ketika administrasi ditransfer ke Kantor Kolonial di London.

Juga pada sekitar saat ini banyak negara bagian Melayu memutuskan untuk mendapatkan pertolongan Britania dalam menyelesaikan konflik internal. Kurang dari sepuluh tahun setelah pergerakan transfer selesai, beberapa negara bagian Melayu di pantai barat menjadi di bawah pengaruh Britania.

Peran pedagang di Negeri-negeri selat melihat intervensi pemerintah Britania dalam masalah negara bagian penghasil timah di Semenanjung Melayu. Ditambah dengan gangguan Kelompok Rahasia Tionghoa dan perang bersaudara, Diplomasi kapal perang Britania dijalankan untuk membawa penyelesaian damai yang memberikan untuk kepada pedagang Negeri-negeri selat. Akhirnya, Perjanjian Pangkor 1874 memberikan jalan bagi peluasan Britania; dan pada abad ke-20 negara bagian Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, semuanya dikenal dengan Negara Federasi Malaya (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya, di bawah pemerintahan penduduk Britania Raya yang ditugaskan untuk memberi nasihat kepada Sultan.

Negara bagian Semenanjung ini dikenal dengan Negara Bagian Malaya Nonfederasi dan, tidak secara langsung di bawah kuasa London, tapi memiliki penasihat orang Britania dalam pengadilan Sultan. Empat negara bagian utara Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya di bawah kuasa Thailand. Britania Borneo Utara (sekarang Sabah) adalah Koloni Mahkota Britania di bawah kepemimpinan Kesultanan Sulu, dan wilayah hutan yang besar dari Sarawak adalah tanah pribadi keluarga Brooke.

Menyusulnya pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, dukungan massa untuk merdeka bertumbuh, diikuti dengan gangguan komunis. Rencana Britania setelah perang untuk membentuk "Malayan Union" (Persatuan Malaya) dikacaukan oleh oposisi Melayu yang kuat yang menginginkan sistem Melayu yang layak, dan menginginkan hanya satu kewarganegaraan, bukan dwikewarganegaraan, yang dapat memberikan komunitas imigran yang dapat mengklaim kewarganegaraan Malaysia dan negara asal mereka. Kemerdekaan dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya. Singapura ingin menjadi bagian dari negara ini namun ditolak oleh London pada waktu itu.

Federasi baru di bawah nama Malaysia dibentuk pada 16 September 1963 melalui penggabungan Federasi Malaya dengan Koloni mahkota Britania Singapura, Borneo Utara (dinamakan Sabah), dan Sarawak, dua koloni terakhir berada di pulau Kalimantan. Kesultanan Brunei, meskipun pada awalnya menginginkan untuk bergabung dengan Federasi, namun menarik dirinya karena oposisi dari bagian tertentu dalam populasinya dan perdebatan pembayaran royalti minyak.

Awal kemerdekaan dikacaukan oleh usaha Indonesia untuk mengontrol Malaysia, keluarnya Singapura dari Malaysia pada tahun 1965, dan konflik rasial pada tahun 1969. Filipina juga membuat klaim aktif atas Sabah yang berdasarkan Kesultanan Brunei memberikan wilayah timur-lautnya ke Kesultanan Sulu pada 1704. Klaim Filipina masih berlanjut.

Setelah kerusuhan etnis pada 13 Mei 1969, kontroversi Kebijakan Ekonomi Baru - menginginkan untuk meningkatkan bagian ekonomi yang dimiliki lokal ditentang oleh grup etnik lain - dikeluarkan oleh Perdana Menteri Tun Abdul Razak. Malaysia dari situ menjaga keseimbangan politik-etnis yang lunak, dan mengembangkan peraturan yang unik menggabungkan pertumbuhan ekonomi dan aturan politik yang menguntungkan bumiputra (sebuah grup yang terdiri dari etnik Melayu dan kaum pribumi) dan Islam moderat.

Antara 1980-an dan awal 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat di bawah pimpinan Dr. Mahathir bin Mohammad, Perdana Menteri keempat Malaysia. Dalam periode ini terjadi peralihan dari ekonomi berdasarkan agrikultur menjadi produksi dan industri dalam bidang komputer dan elektronik konsumen.

Pada akhir 1990-an, Malaysia diguncang krisis finansial Asia. Oposisi ke beberapa aspek dalam sistem yang ada membawa jatuh pemerintah. Oposisi dari sosialis dan reformis sampai partai yang mengadvokasikan pembentukan negara Islam.

Pada 2003, Dr. Mahathir, perdana menteri yang menjabat terlama di Malaysia, mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan kepada wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam Hadhari.

[sunting] Politik

Artikel utama: Politik di Malaysia

Federasi Malaysia merupakan sebuah negara monarki konstitusional. Malaysia diketuai oleh Yang di-Pertuan Agong yang dipilih dari 9 sultan negeri Melayu untuk menjabat selama lima tahun.

Sistem ini berdasarkan Westminster karena Malaysia merupakan bekas tanah jajahan Britania. Kekuasaan pemerintahan lebih banyak dipegang oleh cabang eksekutif dibandingkan yudikatif. Pemilu biasa diadakan setiap 5 tahun sekali.

Kekuasaan eksekutif ditetapkan oleh kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Berdasarkan Konstitusi Malaysia, Perdana Menteri haruslah seorang anggota Dewan Rakyat, yang pada pendapat Yang di-Pertuan Agong, memimpin kelompok mayoritas dalam parlemen. Sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Parlemen terbagi atas Dewan Rakyat dan Dewan Negara. Dewan Negara mempunyai 70 orang senator (panggilan yang diberikan kepada anggota Dewan Negara). Pemilihan anggotanya bisa dibagi 2:

  1. 26 anggota dipilih oleh Dewan Undangan Negeri sebagai perwakilan 13 negara bagian (setiap negara bagian diwakili oleh dua orang anggota).
  2. 44 anggota yang dilantik oleh Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong atas nasihat Perdana Menteri, termasuk dua anggota dari Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, dan satu anggota masing-masing dari Wilayah Persekutuan Labuan dan Putrajaya.

Dewan Rakyat mempunyai 219 anggota, dan setiap anggota mewakili satu konstituante. Mereka dipilih atas dasar dukungan banyak pihak melalui pemilu. Setiap anggota Dewan Rakyat memegang jabatan selama lima tahun, dan setelah itu pemilu yang baru akan diadakan. Kekuasaan yudikatif dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian.

Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

[sunting] Geografi

Artikel utama: Negara Bagian Malaysia

Malaysia terdiri daripada dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut China Selatan. Kedua-dua kawasan mempunyai bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu daripada pinggir laut yang landai sehinggalah hutan tebal dan bukit bukau. Puncak tertinggi Malaysia (dan Borneo) ialah Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter. Iklim Malaysia ialah khatulistiwa, dan dilawat oleh muson setiap tahun dari barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).

Putrajaya ialah pusat pemerintahan federal yang baru dibina dengan tujuan untuk mengelakkan kesesakan lalu lintas di Kuala Lumpur. Parlemen tidak berpindah, dan Kuala Lumpur kekal sebagai ibu kota Malaysia. Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching dan Kota Kinabalu.

[sunting] Ekonomi

Menara Kembar KLCC, landmark Malaysia
Menara Kembar KLCC, landmark Malaysia
Artikel utama: Ekonomi Malaysia

Malaysia merupakan sebuah negara berpendapatan sederhana, berubah dari sebuah negara penghasil bahan mentah seperti getah, bijih timah dan sebagainya pada 1971 menjadi negara multisektor melalui Dasar Ekonomi Baru. Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung kepada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak gawat tersebut.

Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tidak lagi mengalami krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan agak kabur disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sekali sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Selain getah dan sawit yang banyak di semenanjung, Sabah dan Sarawak juga kaya dengan sumber alam seperti kayu balak, minyak dan gas alam.

[sunting] Demografi

Artikel utama: Demografi Malaysia

Malaysia terdiri dari berbagai bangsa dan agama, dengan bangsa Melayu menjadi etnis terbesar di Malaysia dengan 54 % dari jumlah warganegara. Dari segi konstitusi, orang Melayu ialah orang yang berkulit sawo matang, berbahasa Melayu dan beragama Islam. Kira kira seperempat penduduk Malaysia kaum Tionghoa, dan 7% lagi terdiri dari kaum India. Hampir 85% daripada kaum India di Malaysia merupakan masyarakat Tamil.

Lebih dari separuh populasi Sarawak dan 66% populasi Sabah terdiri dari kaum bumiputera bukan Melayu. Masuknya bangsa lain sedikit banyak mengurangi persenan penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Keadaan di Sabah lebih parah setelah kemasukan UMNO dalam usaha menguasai politik di negeri itu. Mereka terbagi atas puluhan kumpulan etnis tetapi memiliki budaya umum yang sama. Suku yang utama adalah Kadazan-Dusun, Dayak dan Iban. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam.

Selain itu, Malaysia juga mempunyai penduduk yang berasal daripada Eropa (dipanggil Eurasia) dan Timur Tengah. Kepadatan penduduk Malaysia tidak sama dengan 17 juta dari 5 juta rakyat Malaysia yang menetap di Semenanjung Malaysia.

[sunting] Budaya

Artikel utama: Budaya Malaysia

Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

  1. Kebudayaan Melayu
  2. Kebudayaan Tionghoa
  3. Kebudayaan India
  4. Kebudayaan Kadazan-Dusun
  5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit dan Bidayuh.

[sunting] Negara bagian dan wilayah persekutuan

Malaysia terdiri dari 13 buah negara bagian dan 1 wilayah persekutuan (terdiri dari 3 daerah) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan bucu bintang di Bendera Malaysia:

[sunting] Semenanjung Malaysia

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur
Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur
  1. Johor Darul Takzim
  2. Kedah Darul Aman
  3. Kelantan Darul Naim
  4. Melaka Bandaraya Bersejarah
  5. Negeri Sembilan Darul Khusus
  6. Pahang Darul Makmur
  7. Perak Darul Ridzuan
  8. Perlis Indera Kayangan
  9. Pulau Pinang Pulau Mutiara
  10. Selangor Darul Ehsan
  11. Terengganu Darul Iman
  12. Wilayah Persekutuan
    1. Kuala Lumpur
    2. Putrajaya

[sunting] Malaysia Timur

  1. Sabah Negeri Di Bawah Bayu
  2. Sarawak Bumi Kenyalang
  3. Wilayah Persekutuan
    1. Labuan

[sunting] Pariwisata

Berikut merupakan sebagian obyek wisata populer di Malaysia.

[sunting] Gunung

Gunung Kinabalu
Gunung Kinabalu
  1. Bukit Bendera, Pulau Pinang
  2. Cameron Highlands, Pahang
  3. Genting Highlands, Pahang
  4. Gunung Jerai, Kedah
  5. Gunung Kinabalu, Sabah
  6. Gunung Ledang, Johor
  7. Gunung Tahan, Pahang

[sunting] Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

[sunting] Pantai

Batu Feringghi
Batu Feringghi
  1. Batu Ferringhi, Pulau Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Abang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

[sunting] Pulau

Pulau Langkawi
Pulau Langkawi
  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

[sunting] Lainnya

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)
KLCC (Kuala Lumpur City Centre)
  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Gedung Sultan Abdul Samad, KL
  4. Masjid Jamek, KL
  5. Masjid Negara, KL
  6. Menara Kembar Petronas, KL
  7. Menara Kuala Lumpur, KL
  8. Sumur Hang Tuah, Melaka
  9. Taman Negara Malaysia
  10. Taman Negara Niah, Sarawak
  11. Tasik Kenyir, Terengganu
  12. Zoo Negara, KL


[sunting] Tokoh utama di Malaysia

Tunku abdul Rahman
Tunku abdul Rahman
  1. Dato' Onn bin Jaafar
  2. Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj ibni Al-Marhum Sultan Abdul Halim Hamid Shah
  3. Tun Abdul Razak Hussein
  4. Tun Hussein Onn
  5. Tun Dr Mahathir Mohamad
  6. Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi

[sunting] Organisasi

[sunting] Fakta lain

Kota utama Kuala Lumpur
Hari Kebangsaan 31 Agustus 1957
Motto Bersekutu Bertambah Mutu
Benua Asia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi 2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan 2000 ~ 2500 mm
Iklim Tropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmi Bunga Raya
Binatang resmi Harimau
Puncak tertinggi Gunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak tertinggi di semenanjung Gunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjang Pegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjang Sungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjung Sungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjang Jembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesar Gua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Bangunan tertinggi Menara Kembar Petronas (452m)
Negara bagian terbesar Sarawak (124.450 km persegi)
Negara bagian terkecil Perlis (810 km persegi)
Tempat paling lembap Bukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat paling kering Kuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Kawasan paling padat Kuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utama minyak sawit dan getah

[sunting] Lihat pula

[sunting] Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai: