Berliana Febryanti
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Berliana Febryanti (lahir di Jakarta, tanggal 21 Desember 1973) adalah seorang pemain sinetron dan bintang film Indonesia.
[sunting] Karir
Lia, demikian biasa dipanggil, mulai dikenal pada awal 1990-an saat dirinya muncul di sejumlah iklan televisi dan mulai membintangi sinetron. Debut aktingnya lewat sinetron Annisa di RCTI dan lewat debutnya itu ia mulai dikenal masyrakat. Lewat perannya sebagai Yulinar dalam sinetron Noktah Merah Perkawinan yang pernah tayang di Indosiar itulah yang melambungkan namanya. Sampai akhirnya Garin Nugroho memercayainya untuk mendukung film "Puisi Tak Terkuburkan" (2000). Dalam film tersebut, Lia menjadi seorang wanita Aceh yang menghadapi banyak cobaan dan teraniaya.
Lia juga turut mendukung film yang diangkat berdasarkan peristiwa Tragedi Semanggi November 1998, berjudul "Kutunggu di Sudut Semanggi". Film berdurasi sekitar 90 menit ini bercerita tentang fakta sebenarnya yang terjadi di Semanggi dan hal yang nyaris terlupakan. Selain Lia, film ini didukung oleh Tengku Firmansyah, Slamet Rahardjo Djarot, dan Dede Yusuf. Tahun 2005, Lia juga mendukung film "Banyu Biru" arahan sutradara Teddy Soeriaatmadja.
Lia telah banyak membintangi sinetron, antara lain, Aku Ingin Pulang, Ingin Kumiliki, FTV Memori Kasih bersama Ferry Salim, serial Bunglon yang kontroversial, Lindungi TitipanMU, Hikayah dan Kisah Sedih Di Hari Minggu. Selain berakting, Lia juga pernah menjadi presenter berita pagi di TPI dan presenter acara IpTek di Metro TV.
[sunting] Kehidupan pribadi
Lia menikah dengan Teuku Muhammad Revikashah alias Kiko dan mereka dikaruniai 2 anak, Teuku Muhammad Revanza Revikashah dan Cut Shayla Azalea Revikashah. Lia bersahabat akrab dengan Desy Ratnasari, Alya Rohali, dan Dina Lorenza.
[sunting] Pranala luar
- Profil [1] dan berita [2] [3] di KapanLagi.com

