Ksatria Seni Award

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Artikel ini diindikasikan tidak memenuhi unsur kelayakan sebuah artikel untuk dapat dimuat di Wikipedia sehingga diusulkan untuk segera dihapus.
Jika Anda berpendapat bahwa artikel ini layak untuk dimuat di Wikipedia, berikan argumentasi Anda
di halaman diskusi artikel ini.

Pengurus: Hapus juga semua pranala ke halaman ini jika akan dihapus.

KSATRIA SENI AWARD
KSATRIA SENI AWARD
pelukis Srihadi Soedarsono menerima Ksatria Seni Award-2004
pelukis Srihadi Soedarsono menerima Ksatria Seni Award-2004

Nyoman Rudana menciptakan Ksatria Seni Award pada tahun 1999 sebagai wujud darma baktinya kepada para seniman Indonesia yang sudah memberi dukungan penuh kepadanya sehingga mampu mewujudkan cita – citanya dalam mendirikan Museum Rudana dan membesarkan Rudana Fine Art Gallery serta Genta Fine Art Gallery. Ide dasar penghargaan ini berasal dari cerita Ramayana,dengan menarik benang merah dari logo Rudana Fine Art Gallery dan Museum Rudana. Nyoman Rudana memilih anak panah Rama, sang ksatria, sebagai logo dari penghargaan seni ini. Anak panah ini melambangkan cinta Rama kepada Sinta istrinya, dimana Sinta merupakan gambaran dari Ibu Pertiwi. Ksatria Seni Award diberikan empat tahun sekali kepada anak – anak ibu Pertiwi, umat manusia di dunia,serta institusi yang dianggap berjasa dalam mengembangkan seni rupa di Indonesia. Selain itu kedamaian serta kemakmuran, berdasarkan toleransi dan harmonisasi antara manusia dengan Tuhannya, dengan sesamanya serta dengan alam sekitarnya, atau Tat Wam Asi, serta pembebasan dari hal – hal keduniawian atau Moksa Tam Jagat Dhitam, juga tercermin dalam desain penghargaan ini.

Penghargaan ini diberikan pertama kali pada 26 Desember 1999 antara lain kepada para almarhum / almarhumah Soekarno, Presiden pertama RI, ibu Hj.Siti Hartinah Soeharto, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra dan I Gusti Ketut Kobot, pelukis Bali. Sedangkan penghargaan kedua diberikan pada tanggal 8 Agustus 2004, kepada Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarsa, Made Wianta serta pelukis Malaysia yang bermukim di Bali, Mrs. Kumari Nahappan atas sumbangsihnya terhadap dunia seni lukis dan seni rupa Indonesia.

[sunting] Sumber

  • Mann, Richard, 2006. Treasures of Bali – A Guide to Museums in Bali. Gateway Books International, UK. Diterbitkan bekerjasama dengan HIMUSBA ( Himpunan Museum Bali )
  • Wawancara langsung dengan narasumber Nyoman Rudana

[sunting] Pranala luar