Masakan Padang

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Para pelayan di rumah makan Padang yang dengan tangkas dan lihai membawa tumpukan piring berisi masakan yang siap disajikan
Para pelayan di rumah makan Padang yang dengan tangkas dan lihai membawa tumpukan piring berisi masakan yang siap disajikan
Warga Amerika Serikat yang tengah menikmati masakan Padang di sebuah rumah makan Padang di Jakarta. Masakan Padangpun disukai oleh tamu dari mancanegara.
Warga Amerika Serikat yang tengah menikmati masakan Padang di sebuah rumah makan Padang di Jakarta. Masakan Padangpun disukai oleh tamu dari mancanegara.

Masakan Padang adalah nama yang digunakan untuk menyebut segala jenis masakan yang berasal dari Sumatra Barat. Semua jenis masakan Minangkabau walaupun bukan berasal dari kota Padang akan tetap mendapat sebutan masakan Padang. Rumah makan Padang adalah sebutan untuk usaha rumah makan di Indonesia yang khusus menyajikan masakan Padang.

Daftar isi

[sunting] Pengelolaan

Pada umumnya manajemen rumah makan Padang dikelola oleh keluarga atau kaum kerabat sekampung. Pengelola rumah makan Padang banyak menganut falsafah Minang yang demokratis, seperti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, hal ini terlihat dari pembagian keuntungan yang dibagikan setiap seratus hari kerja, dengan sistem bagi hasil berdasarkan indeks prestasi. Cara seperti ini, akan mendorong karyawan untuk berprestasi, mereka akan berusaha melayani tamu sebaik-baiknya agar tamu mau datang kembali. Sistem bagi hasil seperti ini menjadikan karyawan merasa ikut memiliki perusahaan. Untuk memahami pengelolaan rumah makan, setiap karyawan harus melewati proses pengkaderan lengkap khas rumah makan. Biasanya karier mereka dimulai dari pencuci piring, kemudian meningkat sebagai penyiap makanan, pelayan tamu, kasir, hingga menjadi manajer.

Pelayan rumah makan Padang umumnya pria. Jarang sekali profesi pelayan rumah makan Padang dipegang oleh wanita. Hal ini disebabkan tingginya kedudukan wanita dalam adat Minangkabau. Pelayan rumah makan Padang mempunyai keunikan dalam menyajikan hidangan.Mereka akan membawa sejumlah piring hidangan secara sekaligus dengan bertingkat-tingkat/bertumpuk-tumpuk dengan kedua belah atau sebelah tangan saja. Hal ini merupakan atraksi yang cukup menarik bagi para pengunjungnya.

[sunting] Jaringan

Jaringan rumah makan Padang telah berkembang sejak lama. Dari jalan lintas di Sumatera dan Jawa, hingga ke pusat perbelanjaan sejuk dan wangi di kota-kota besar, rumah makan Padang menawarkan rasa yang mengundang. Sekadar gambaran, di Bali saja ada sekitar 100 rumah makan Padang. Tentu mereka tidak hanya melayani sekitar 6.000 orang Minang perantauan yang telah menjadi penduduk Bali. Data lain dari Ikatan Warung Padang Indonesia (Iwapin) mencatat, di wilayah Jakarta dan sekitarnya ada sekitar 20.000 rumah makan Padang[1].

[sunting] Menu

Rumah makan Padang menawarkan jenis masakan seperti rendang, gulai gajebo, soto Padang, dendeng balado, dan gulai kepala ikan kakap. Dalam setiap penyajiannya tidak lupa pula dihidangkan sambal balado sebagai perangsang makan. Banyak rumah makan Padang yang masih mengimpor bahan dari ranah Minang. Pengelola rumah makan Padang juga mempertahankan keaslian rasa masakan Minang dengan menggunakan koki dari Sumatera Barat. Atau setidaknya mereka meminta bantuan lidah orisinal untuk mengontrol kualitas masakan. Rahimi Sutan (75), pria asal Payakumbuh yang mendirikan rumah makan Padang Natrabu pada 1960 misalnya, mengajak ibu kandungnya sebagai pengontrol rasa di masa awal beroporesinya Natrabu.[2]

Beberapa pengelola rumah makan perlu mempertimbangkan tabiat lidah konsumen di luar komunitas Minang. Sari Ratu dan Natrabu misalnya, hanya mentoleransi tingkat kepedasan alias kadar cabai dalam sambal. Di luar urusan pedas yang relatif itu, pengelola rumah makan Padang tetap menjaga keaslian rasa dan tidak berkompromi dengan rasa lokal.[3]

[sunting] Referensi

  1. ^ http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/25/latar/331202.htm
  2. ^ http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/25/latar/331202.htm
  3. ^ http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/25/latar/331202.htm

[sunting] Lihat juga

[sunting] Pranala Luar