Gamalima

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel.
Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Gamalima merupakan aksioma yang menggabungkan antara ajaran Budha yang bersumber pada kitab Tripitaka dengan ajaran Jawa yang lazim dikenal dengan nama malima. Ada satu unsur perbedaan yang sangat prinsipil dari kedua ajaran itu yakni antara dusta dengan judi. Untuk memperjelas dari pengertian gamalima ini, ajaran Budha mengenal lima larangan yang diknelan dengan sebutan Pancasyiila, yakni: dilarang membunuh, mencuri, zina, dusta, dan mabuk; sedangkan ajaran Jawa dengan sebutan malima yakni, dilarang mateni, maling, madon, mabuk/madat, lan main. Jadi apabila digabungkan dua ajaran ini akan muncul satu tambahan untuk menyempurnakan atau menggabungkan dua ajaran ini dengan sebutan gamalima, yakni: mateni, maling, madon, madat/mabuk, main, dan gorong (bohong/dusta). Andaikata semua pekerjaan itu selalu dilandasi dengan kejujuran niscaya hasil yang diperoleh tentu akan baik. KIta ambil contoh di Indonesia katanya judi tidak ada tapi karena bohong di Indonesia marak, maka judi terselubung misal lewat polling SMS marak tuh di media massa terutama media televisi, itu karena di Indonesia orang boleh bohong dan membohongi publik. Moga Allah mengampuni orang-orang yang suka berbohong.